Tuesday, November 24, 2009

ERTI SEBUAH EIDULADHA

Assalamualaikum...
Eiduladha lebih dikenali dengan Hari Raya Qurban atau Hari Raya Haji kerana hari raya ini disambut pada bulan Zulhijjah (Bulan Haji) dan pada hari raya tersebut juga dilaksanakan ibadah qurban. Apabila munculnya Hari Raya Qurban setiap tahun, maka ramailah dikalangan rakyat Malaysia yang berugama Islam sibuk menyiapkan persiapan untuk menyambut hari lebaran itu. Walaupun Hari Raya Qurban tidaklah semeriah Hari Raya Aidilfitri, namun ianya tetap disambut dngan meriah di sesetengah negeri di Malaysia.

Tidak kiralah bagaimana kita menyambut Hari Raya Qurban, ada yang meriah ada yang kurang meriah, apa yang penting penghayatan kita terhadap Hari Raya Qurban itu sendiri. Apakah sejarah yang berlaku pada tarikh tersebut? Peristiwa yang terakam di dalam al-Quran al-Kareem mengenai pengorbanan dan ketaatan yang begitu besar oleh Nabi Allah Ibrahim 'alaihissalam dan juga anaknya Nabi Allah Ismail 'alaihissalam. Bagaimana seorang ayah diperintahkan oleh Allah swt supaya menyembelih anaknya sendiri dan bagaimana seorang anak yang mana ayahnya diperintahkan olah Allah swt supaya menyembelih dirinya? Akan tetapi disebabkan kecintaan yang mendalam terhadap Allah swt dan ketaatan yang tinggi kepada Allah swt, perintah tersebut ditaati dengan rela hati oleh Nabi Allah Ibrahim dan Nabi Allah Ismail.

Begitulah besarnya pengorbanan Nabi-Nabi kita. bagaimana pula dengan kita? Adakah kita mampu untuk mentaati perintah Allah swt dengan rela hati kerana keimanan kita terhadap Allah swt? Berapa ramai diantara kita yang tidak mentaati perintah Allah yang dikira terlalu kecil jika hendak dibandingkan oelh nikmat Allah yang terlalu besar kepada hamba-hambanya. Renung-renungkan dan selamat menyambut Hari Raya Eiduladha.. Jangan terlalu membazir menyambut Hari Raya, sambutlah sekadarnya... Wassalam.

Saturday, August 29, 2009

WANITA SOLEHAH

HARTA YANG PALING BEHARGA DI DUNIA ADALAH WANITA SOLEHAH

Wanita ibarat bunga….cantik indahnya pada pandangan mata hanya sementara…yang kekal menjadi pujaan manusia hanyalah yang mulia akhlaknya…kerana akhlak itu umpama bunga diri…tiada guna berwajah cantik tetapi akhlak buruk…tiada guna berwajah cantik tetapi kosong dari ilmu…ibarat bunga…ada yang cantik bila dipandang tetapi busuk baunya…ada pula yang kurang menarik dan baunya kurang menyenangkan…ada juga bunga yang tidak menarik pada pandangan kasar…tetapi bila dihalusi dengan mata hati ternyata tinggi nilainya.

Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa.Kemuliaan dan keruntuhan suatu banngsa terletak ditangan wanita…oleh yang demikian,Allah telah menetapkan hukumnya keatas mereka,walaupun berat pada pandanggan mata si jahil dan ingkar tetapi itulah kemanisan iman yang dicicip oleh wanita solehah.

Kerana itulah sebagai anak,dia menjadi anak yang solehah…sebagai remaja,dia akan menjadi remaja yang berhemah…sebagai iateri,dia akan menjadi isteri yang akan menyenangkan dan menenangkan hati suaminya…sebagai ibu,dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih-sayang dan pastinya sebagai hamba Allah,dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepadNya

WANITA SOLEHAH

HARTA YANG PALING BEHARGA DI DUNIA ADALAH WANITA SOLEHAH

Wanita ibarat bunga….cantik indahnya pada pandangan mata hanya sementara…yang kekal menjadi pujaan manusia hanyalah yang mulia akhlaknya…kerana akhlak itu umpama bunga diri…tiada guna berwajah cantik tetapi akhlak buruk…tiada guna berwajah cantik tetapi kosong dari ilmu…ibarat bunga…ada yang cantik bila dipandang tetapi busuk baunya…ada pula yang kurang menarik dan baunya kurang menyenangkan…ada juga bunga yang tidak menarik pada pandangan kasar…tetapi bila dihalusi dengan mata hati ternyata tinggi nilainya.

Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa.Kemuliaan dan keruntuhan suatu banngsa terletak ditangan wanita…oleh yang demikian,Allah telah menetapkan hukumnya keatas mereka,walaupun berat pada pandanggan mata si jahil dan ingkar tetapi itulah kemanisan iman yang dicicip oleh wanita solehah.

Kerana itulah sebagai anak,dia menjadi anak yang solehah…sebagai remaja,dia akan menjadi remaja yang berhemah…sebagai iateri,dia akan menjadi isteri yang akan menyenangkan dan menenangkan hati suaminya…sebagai ibu,dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih-sayang dan pastinya sebagai hamba Allah,dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepadNya

Monday, August 3, 2009

UJIAN...

Ujian adalah sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah swt kepada hambaNya yang mengaku beriman kepadaNya. Setiap sesuatu yang berlaku pasti ada hikmahnya tak kira ianya perkara yang menggembirakan atau perkara yang menyedihkan. Apabila menerima berita gembira mungkin Allah hendak menguji sejauh mana kita bersyukur dengan nikmat kegembiraan yang Allah kurniakan kepada kita. Ada sesetengahnya tiada sedikit pun rasa syukur terhadap nikmat yang diperolehinya, wal'iyazubillah.. Apabila kita diuji dengan perkara yang menyedihkan, maka ketika itu terasa diri kita terlalu hampir dengan Allah, segala masalah diadukan kepada Allah, segala kehendak dipinta dari Allah. Diri kita merasakan terlalu kerdil, dhoif, lemah dan terlalu kecil di sisi Allah.. Fikir dan renungkan, bukankah itu tandanya Allah sayang kepada kita, Allah rindukan kita untuk sentiasa dekat padaNya. Seperti yang terkandung di dalam surah al-Ankabut ayat 2. Firman Allah yang bermaksud:

"Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "kami telah beriman" sedang mereka belum diuji".

Bagi seorang pejuang Islam, ujian bukan halangan akan tetapi adalah satu cabaran untuk lebih maju ke hadapan.. Ujian adalah satu tarbiyah kepada untuk lebih tabah dalam menempuh kehidupan seorang pejuang yang terlalu banyak cabaran. Seorang pejuang tidak akan mengeluh apabila diuji. seorang pejuang akan sentiasa tersenyum dengan ujian yang menimpa dirinya kerana dia yakin setiap sesuatu yang Allah tetapkan pasti ada hikmahnya.

Satu hakikat yang perlu kita sedar. Musibah adalah ujian dan nikmat juga adalah ujian. akan tetapi mengapa kita sering menganggap bahawa nikmat itu bukan satu ujian. Renungkan dan fikirkan bersama. Wallahu'alam..

Wednesday, April 15, 2009

UKHUWAH

TA'AWUN, TANAASUR DAN TARAAHUM

Ta'awun (saling tolong menolong), tanaashur (saling mendukung) dan
taraahum (saling berkasih sayang) adalah merupakan buah dari
ukhuwah. Karena apalah artinya berukhuwah jika kamu tidak membantu
saudaramu ketika memerlukan dan menolongnya ketika dia ditimpa oleh
cobaan, serta belas kasihan kepadanya ketika ia lemah.

Rasulullah SAW telah menggambarkan tuiuan saling tolong menolong dan
keterikatan antara kaum Muslimin dalam bermasyarakat antara yang
satu dengan lain dengan gambaran yang mantap. Sebagaimana dalam
sabdanya:

"Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang
saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya.
(Rasulullah SAW sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari jari
lainnya) (HR. Muttafaqun 'alaih)

Satu batu merah tentu saja lemah, meskipun terlihat kuat. Dan seribu
batu bata yang berserakan (tidak teratur), tidak mampu berbuat apa-
apa yang tidak bisa berbentuk bangunan. Akan terbentuk bangunan yang
kuat manakala batu bata itu disusun dengan teratur dalam susunan
yang rapi dan kokoh sesuai dengan aturan yang berlaku. Ketika itulah
akan terbentuk dari batu-batu tersebut dinding yang kokoh dan dari
dinding-dinding itu akan terbentuk rumah yang kuat pula, yang
tidak mudah dirobohkan oleh tangan-tangan yang merusak.

Rasulullah SAW dalam hadits lainnya juga menggambarkan keterikatan
masyarakat Islam antara yang satu dengan yang lainnya dalam bentuk
cinta dan kasih sayang sebagai berikut:

"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam (menjalin) cinta dan kasih
sayang diantara mereka bagaikan tubuh yang satu, apabila ada anggota
(tubuh) yang merasa sakit, maka seluruh anggota yang lainnya merasa
demam dan tidak bisa tidur."
(HR. Muslim)

Anggota tubuh yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan dan
tidak bisa terpisah serta tidak akan bisa hidup sendiri-sendiri.
Maka tidak bisa terpisah antara alat pernafasan dengan alat
pencernaan, atau keduanya dengan tekanan darah. Masing-masing saling
menyempurnakan satu dengan yang lainnya. Maka dengan kerjasama antar
bagian tubuh dan saling membantu, seluruhnya akan hidup dan akan
terus berkembang dan bisa berperan aktif.

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Orang-orang Muslim itu darahnya saling menyuplai, yang lemah di
antara mereka akan berusaha membebaskan tanggungannya dan yang kuat
di antara mereka berusaha menyelamatkan yang lemah, mereka adalah
satu tangan (kekuatan) untuk menghadapi pihak-pihak selain mereka
(musuh-musuh mereka), yang kuat membantu yang lemah dan yang cepat
menolong yang lambat." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Rasulullah SAW juga memasukkan unsur (pemahaman) baru dalam menolong
Muslim terhadap Muslim lainnya, yaitu dengan sabdanya:

"Tolonglah saudaramu, baik yang berbuat zhalim maupun yang
dizhalimi," Nabi ditanya, "Kalau yang dizhalimi kami bisa menolong,
bagaimana dengan orang yang menzhalimi wahai Rasulullah? Nabi SAW
bersabda, "kamu pegang kedua tangannya atau kamu cegah dia dan
kezhaliman, itulah cara kita menolongnya." (HR. Bukhari)

Al Qur'an Al Karim mewajibkan saling menolong dan memerintahkannya
dengan syarat dalam hal kebaikan dan ketaatn. Ia mengharamkan dan
melarang saling menolong dalam perbuatn dosa dan permusuhan, Allah
SWT berfirman:

"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran." (Al Maidaah: 2)

Al Qur'an juga memerintahkan agar orang-orang yang benman antara
sebagian dengan sebagian lainnya saling berwalat (mendukung), itulah
salaO5 tu konsekuensi keimanan, sebagaimana dalam firman Allah SWT: "Dan orang-orang yang berimaO5 elaki dan perernpuan, sebagimana
mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf ncegah dari yang munkar." (At tubah: 71)

Ini sebagai kebalikan dari sifat-sifat orang munafik yang juga
berbuat demikian, sebagaimana firman Allah SWT:

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan
sebagian yang lain adalah sama mereka menyuruh berbuat yang mungkar
dan melarang berbuat yang ma'ruf." (At Taubah: 67)

Sebagaimana dilakukan juga oleh para sahabat, Allah SWT berfirman
tentang mereka sebagai berikut :

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama
dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka."
(Al Fath: 29)

Maksud dari ayat di atas adalah agar yang kuat itu membantu yang
lemah yang kaya mengulurkan tangan kepada yang miskin. Hendaknya
seorang yang alim mengajari yang bodoh, yang tua mengasihi yang
muda, begitu pun yang muda menghormati yang tua, dan hendaknya yang
bodoh itu mengetahui kewajibannya terhadap yang alim, dan hendaknya
seluruh kaum Muslimin berada dalan satu shaf untuk menghadapi
tantangan dan konsO5 si (persekongkolan) musuh baik dalam
keadaan perang maupun dalam keadaan damai. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalanNya
dalam keadaan berbaris (bershaf-shaf), seakan-akan mereka bagaikan
bangunan yang tersusun kokoh."(As-Shaf: 4)

Monday, March 30, 2009

UKHUWAH

Apa yang sahabat-sahabat semua faham tentang persaudaraan dalam Islam? Adakah ianya hanya persaudaraan di atas dasar pertalian darah sahaja? insyaAllah kita akan bincangkan di masa akan datang....

WASIAT IMAM SYAFIE

Antara pesanan dan juga kata-kata yang akan menjadipedoman kepada kita melalui petikan beberapa pesanandan peringatan daripada imam muktabar iaitu imamAs-Syafi'e rahimahullah


1. Ilmu adalah sesuatu yang bermanfaat dan bukannyailmu apa yang hanya dihafaz semata-mata


2. Kebaikan itu ada pada lima perkara iaitu mampumengawal diri, menjauhkan diri daripada menyakitiorang lain, menggunakan rezeki yang halal, berserahdiri kepada Allah dan menyakini segala kekuasan Allah.


3. Imam Syafi'e telah ditanya tentang tabiatnya yangsuka menggunakan tongkat sedangkan beliau bukanlahtelah uzur, maka beliau menjawab : Ini bertujuan agaraku sentiasa mengingati bahawa hidup di dunia hanyasebagai musafir yang pasti akan kembali kepada Allah


4. Perkara yang mesti ada pada pemimpin ada lima iaitubenar dalam percakapan, menjaga rahsia, menunaikansegala janji, sentiasa memberi nasihat dan menunaikankewajipan yang diamanahkan


5. Keredhaan manusia sukar untuk engkau capai danbukanlah bermakna selamat daripada lidah manusia sudahboleh dianggap sudah mencapai jalan kepada mendapatkeredhaan mereka. Oleh itu engkau hendaklah melakukanperkara yang bermanfaat kepadamu dan sentiasalahberbuat demekian.


6. Sesiapa yang merasa marah tetapi dia tidakmeluahkannya maka dia seumpama keldai dan sesiapa yangmerasa redha terhadap sesuatu tetapi dia tidak dapatmenerimanya maka dia seperti syaitan yang mana redhadengan ketuhanan Allah tetapi tidak mahu tunduk padaperintahNya


7. Capailah tujuan sesuatu percakapan itu dengan diamdan capailah sesuatu keputusan itu dengan berfikir


8. Orang yang menzalimi diri sendiri ialah mereka yangtunduk dan patuh pada mereka yang tidakmenghormatinya, mengharapkan kemanisan pada sesuatuyang tidak memberi manfaat kepadanya dan menerimapujian daripada mereka yang tidak dikenalinya


9. Sesiapa yang mahu dipandang baik dan mulia maka diahendaklah berbaik sangka terhadap orang lain


10. Sesiapa yang memberi peringatan dan nasihat kepadarakannya dalam keadaan sembunyi maka sesungguhnya diatelah menasihati dan memperelokkannya. Sesiapa yangmenasihati secara terang maka dia telah menyakiti danmengkhianatinya.


11. Tidak akan tercapai ilmu melainkan bersabar diatas segala kesusahan di dalam mencapainya


12. Apabila telah tetap perkara asal di dalam hatimaka lidah akan berkata mengenai cabangnya ( hasil )


13. Sesiapa yang mahu kebahagian di akhirat maka diahendaklah ihklas dengan ilmu


14. Sekiranya manusia berfikir mengenai kandungansurah al-Asr maka sudah mencukupi


15. Orang berilmu bertanya mengenai perkara yang diasudah tahu dan perkara yang belum diketahuinya. Makadengan cara ini dia dapat memperkemaskan ilmu yangtelah ada dan dapat menimba ilmu yang belum diketahui Orang jahil pula sentiasa menyisih diri daripadameO5 ma pelajaran dan berhenti daO5 da belajar


16. Perdalamkanlah ilmumu sebelum memimpin keranaapabila sudah menjadi pemiO5 engkau tidak mempunyaijalO5 agi untuk mendalami ilmu


17. Perdalamkanlah segala masalO5 lmu agar ia tidakakan menyempitkan masamu


18. Keelokan oarng yang berilmu ialah mulia O5 dankecantikan ilmu pula iO5 warak dan berlemah lembut O5 9.Sesiapa yang mendakwa bahawa dia mencintai duniadan dalam masa yang sama dia mencintai Penciptanyamaka sebenarnya dia telah berbohong


20. Sekalipun seseorang itu bersungguh-sungguh untukmencapai keredhaan manO5 maka tidak akan menemuijalan ke arah itu. Oleh itu dia heO5 lahmengikhlaskan amalannyaO5 ara dia dan Allah Tidak mengetahui seseorang tentang riya?O5 ermegahdengan amalan ) melainkan orang yang benar-benariO5 s
21. Sesorang itu tidak mampu untuk menghukum tentangsesuatu samaada halal atau haram melainkan dengan ilmuyang dimiliki
22. Sesiapa yang tidakO5 uliakan oleh taqwa makatiada kemuliaan baginya
23. Terlalu mengharapkan kelebihan duniO5 rupakanazab Allah kepada aO5 tauhid ( beragama )
24. Sesiapa yang membenarkan sahabatnya maka diterimaamalan, ditutup keburukan dan diampun kesalahannya
25. Sesiapa yang engkau redha akan menyebut-nyebut(pO5 pada sesuatu yang tiada padO5 rimu begitulahjuga mereka yang engkau marah akan menyebut-nyebut(keji) pada sesuatu yang tiada pada dirimu
26. Politik pergaulan manusia berlainan dO5 n politikpergaulan binatang
27. Orang berakal ialah meO5 yang mana akalnya mampumengawasi dirinya daripada segala kejahatan
28. Sekiranya manusia mengetahui keburukan percakapandan hawa nafsu maka mereka akan melarikan diridaripada keduanya sebagaimana mereka melariO5 diridari harimau
29. Bagi akal itu ada penghujungnya, begitulah jugadengan sabar yang mana ada penghujungnya
30. Sesiapa yang menyimpan rahsianyO5 ka kebaikanberada di tangannya
31. Sekiranya ulama? yaO5 eramal dengan ilmu merekatidak boleh dianggap waliullah maka aku tidak tahulagi adakah bagi Allah itu wali
32. Jika aku tahu dengan meminum ais sejuk akanmengurangkan maruahku neO5 a aku tidak akan minummelainkan air panas

Monday, March 23, 2009

HIDUP SEORANG PEJUANG

Seorang pejuang yang berjuang menegakkan Islam di atas muka bumi ini tidak pernah mengenal erti penet lelah malah sepanjang hidup mereka tidak pernah dihidangkan dengan kesenangan. Setiap masa bersengkang mata menjalankan tugas sebagai seorang daie @ pejuang. Memikirkan masalah umat Nabi Muhammad s.a.w yang semakin jauh dari panduan al-Quran dan as-Sunnah Rasulallah s.a.w.

Namun seorang pejuang tidak pernah mengeluh akan perjalanan hidupnya yang boleh dikira perit dan menyakitkan. Tidak pernah menyalahkan takdir yang membuat hidupnya tidak sesenang @ semudah insan lain. Kerana seorang pejuang mengidamkan istirehat yang dianugerahkan oleh Allah di Syurga nanti. Nikmat yang tidak terhingga kelazatannya.. Perkara yang tidak pernah dikecapi oleh seorang pejuang di dunia akan di rasai di sana.

Beginilah kehidupan seorang daie. Merasa dirinya bertanggungjawab keatas saudaranya seIslam. bimbang akan umat Rasulallah s.a.w akhir zaman ini, yang diibaratkan oleh Rasulallah seperti buih di lautan, banyak akan tetapi tidak bersatu. Bukan sekadar cara hidup yang tidak menepati syariat malah ada sesetengahnya yang telah terpesong aqidahnya, wal'iyazubillah. Atas dasar kasih dan sayang seorang pejuang terhadap Agamanya dan saudaranya, maka ia sanggup mengorbankan dirinya demi kepentingan itu.

Semoga apa jua yang dilakukan oleh insan yang bergelar pejuang akan diberi ganjaran oleh Allah s.w.t di Akhirat nanti, InsyaAllah.

Sunday, March 22, 2009

INZAR BUAT DIRIKU

WAJIB BERDAKWAH WALAUPUN DIRI BELUM SEMPURNA.....

Ramai orang sudah mengetahui bahawa berdakwah adalah tugas setiap individu, tetapi mereka tidak mahu melibatkan diri dalam kerja-kerja dakwah. Dalam konteks dakwah, di antara kekeliruan yang sering berlaku ialah seseorang itu menanti kesempurnaan diri sebelum mahu memulakan dakwah. Inilah factor yang menyebabkan seseorang yang mampu mencegah kemungkaran tidak mahu bangun untuk melakukannya, kerana dia merasakan amalannya belum cukup mantap dan masih terdapat banyak kelemahan pada dirinya.

Berkaitan dengan isu ini Imam Said bin Jubair berkata, “Jika seseorang itu tidak mahu mnegajak kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar sehinggalah dia berada keadaannya sudah sempurna, maka tidak akan ada sesiapa pun yang mengajak kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar.” Imam Malik amat bersetuju dengan kenyataan Imam Said bin Jubair ini dan sebagai tanda sokongannya, beliau manambah, “Dan siapakah di antara kita yang lengkap dan sempurna?” Imam Al-Hasan pula berkata, “Siapakah di antara kita yang melaksanakan kesemua perkara yang diserukan-Nya? Syaitan amat menyukai apabila manusia terpedaya oleh sikap ini, sehingga akhirnya tidak ada sesiapa pun yang mahu mengajak kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar.”

Pada dasarnya, kewajipan berdakwah dituntut ke atas setiap orang yang mukalaf lagi berdaya. Syarat berdaya atau mampu perlu difahami dengan betul. Pada hakikatnya, Islam mengakui tahap-tahap kemampuan seseorang individu itu berbeza daripada individu lain. Rasulullah SAW bersabda dengan maksud, “Barang siapa antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah dicegah dengan tangannya. Jika tidak berdaya, hendaklah dicegah dengan kata-katanya, dan jika tidak berdaya, hendaklah dicegah dengan hatinya, dan mencegah dengan hati adalah tanda selemah-lemah iman.” – riwayat Muslim.

Apabila mencegah kemungkaran, kadar minima yang dituntut ialah mengingkari dengan hati. Perkara ini disentuh dalam kitab [i]Dalilul Falihin [/i], “Mencegah dengan hati bermaksud membenci kemungkaran dengan hati, disertai dengan azam untuk mencegahnya dengan lisan ataupun dengan perbuatan apabila dia mampu nanti. Membenci maksiat dengan hati hukumnya ialah wajib ke atas setiap individu, dan sesiapa yang menyetujui kemungkaran bererti dia bersekongkol dengannya.”

Iman memerlukan bukti, dan salah satu antara bukti-buktinya ialah membenci maksiat. Tanpanya, iman berkecai di hati. Rasulullah SAW bersabda dengan maksud, “Tidak ada selepas iman, walaupun sebesar biji sawi,” - riwayat Bukhari dan Muslim. Hati yang tidak mengingkari kemungkaran boleh membawa kepada kebinasaan. Sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abdullah ibn Masud menegaskan, “Binasalah mereka yang tidak membezakan yang makruf dengan yang mungkar, dengan hatinya.”