Wednesday, April 15, 2009

UKHUWAH

TA'AWUN, TANAASUR DAN TARAAHUM

Ta'awun (saling tolong menolong), tanaashur (saling mendukung) dan
taraahum (saling berkasih sayang) adalah merupakan buah dari
ukhuwah. Karena apalah artinya berukhuwah jika kamu tidak membantu
saudaramu ketika memerlukan dan menolongnya ketika dia ditimpa oleh
cobaan, serta belas kasihan kepadanya ketika ia lemah.

Rasulullah SAW telah menggambarkan tuiuan saling tolong menolong dan
keterikatan antara kaum Muslimin dalam bermasyarakat antara yang
satu dengan lain dengan gambaran yang mantap. Sebagaimana dalam
sabdanya:

"Mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang
saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya.
(Rasulullah SAW sambil memasukkan jari-jari tangan ke sela jari jari
lainnya) (HR. Muttafaqun 'alaih)

Satu batu merah tentu saja lemah, meskipun terlihat kuat. Dan seribu
batu bata yang berserakan (tidak teratur), tidak mampu berbuat apa-
apa yang tidak bisa berbentuk bangunan. Akan terbentuk bangunan yang
kuat manakala batu bata itu disusun dengan teratur dalam susunan
yang rapi dan kokoh sesuai dengan aturan yang berlaku. Ketika itulah
akan terbentuk dari batu-batu tersebut dinding yang kokoh dan dari
dinding-dinding itu akan terbentuk rumah yang kuat pula, yang
tidak mudah dirobohkan oleh tangan-tangan yang merusak.

Rasulullah SAW dalam hadits lainnya juga menggambarkan keterikatan
masyarakat Islam antara yang satu dengan yang lainnya dalam bentuk
cinta dan kasih sayang sebagai berikut:

"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam (menjalin) cinta dan kasih
sayang diantara mereka bagaikan tubuh yang satu, apabila ada anggota
(tubuh) yang merasa sakit, maka seluruh anggota yang lainnya merasa
demam dan tidak bisa tidur."
(HR. Muslim)

Anggota tubuh yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan dan
tidak bisa terpisah serta tidak akan bisa hidup sendiri-sendiri.
Maka tidak bisa terpisah antara alat pernafasan dengan alat
pencernaan, atau keduanya dengan tekanan darah. Masing-masing saling
menyempurnakan satu dengan yang lainnya. Maka dengan kerjasama antar
bagian tubuh dan saling membantu, seluruhnya akan hidup dan akan
terus berkembang dan bisa berperan aktif.

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Orang-orang Muslim itu darahnya saling menyuplai, yang lemah di
antara mereka akan berusaha membebaskan tanggungannya dan yang kuat
di antara mereka berusaha menyelamatkan yang lemah, mereka adalah
satu tangan (kekuatan) untuk menghadapi pihak-pihak selain mereka
(musuh-musuh mereka), yang kuat membantu yang lemah dan yang cepat
menolong yang lambat." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Rasulullah SAW juga memasukkan unsur (pemahaman) baru dalam menolong
Muslim terhadap Muslim lainnya, yaitu dengan sabdanya:

"Tolonglah saudaramu, baik yang berbuat zhalim maupun yang
dizhalimi," Nabi ditanya, "Kalau yang dizhalimi kami bisa menolong,
bagaimana dengan orang yang menzhalimi wahai Rasulullah? Nabi SAW
bersabda, "kamu pegang kedua tangannya atau kamu cegah dia dan
kezhaliman, itulah cara kita menolongnya." (HR. Bukhari)

Al Qur'an Al Karim mewajibkan saling menolong dan memerintahkannya
dengan syarat dalam hal kebaikan dan ketaatn. Ia mengharamkan dan
melarang saling menolong dalam perbuatn dosa dan permusuhan, Allah
SWT berfirman:

"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran." (Al Maidaah: 2)

Al Qur'an juga memerintahkan agar orang-orang yang benman antara
sebagian dengan sebagian lainnya saling berwalat (mendukung), itulah
salaO5 tu konsekuensi keimanan, sebagaimana dalam firman Allah SWT: "Dan orang-orang yang berimaO5 elaki dan perernpuan, sebagimana
mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf ncegah dari yang munkar." (At tubah: 71)

Ini sebagai kebalikan dari sifat-sifat orang munafik yang juga
berbuat demikian, sebagaimana firman Allah SWT:

"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan
sebagian yang lain adalah sama mereka menyuruh berbuat yang mungkar
dan melarang berbuat yang ma'ruf." (At Taubah: 67)

Sebagaimana dilakukan juga oleh para sahabat, Allah SWT berfirman
tentang mereka sebagai berikut :

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama
dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih
sayang sesama mereka."
(Al Fath: 29)

Maksud dari ayat di atas adalah agar yang kuat itu membantu yang
lemah yang kaya mengulurkan tangan kepada yang miskin. Hendaknya
seorang yang alim mengajari yang bodoh, yang tua mengasihi yang
muda, begitu pun yang muda menghormati yang tua, dan hendaknya yang
bodoh itu mengetahui kewajibannya terhadap yang alim, dan hendaknya
seluruh kaum Muslimin berada dalan satu shaf untuk menghadapi
tantangan dan konsO5 si (persekongkolan) musuh baik dalam
keadaan perang maupun dalam keadaan damai. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalanNya
dalam keadaan berbaris (bershaf-shaf), seakan-akan mereka bagaikan
bangunan yang tersusun kokoh."(As-Shaf: 4)

No comments:

Post a Comment